DERLY PANGKEY

Jumat, 15 Maret 2013

Jejak kaki

Jejak Kaki

Suatu malam seorang bermimpi. 
Dia bermimpi berjalan bersama Tuhan di sepanjang tepian pantai.
Di ujung langit sana tergambar peristiwa-peristiwa dari kehidupannya.
Disetiap kejadian dia memperhatikan ada dua pasang jejak kaki di permukaan pasir, satu punyanya dan yang lainnya jejak kaki Tuhan

Pada penayangan dari peristiwa di akhir hidupnya dia kembali melihat jejak kaki di permukaan pasir itu.
Dia memperhatikan bahwa banyak kali di dalam kehidupannya hanya ada satu jejak kaki.
Dia memperhatikan bahwa saat- saat itu adalah saat-saat genting dan penuh kesedihan, hal itu sungguh membingungkannya dan ia bertanya kepada Tuhan tentang hal ini.

"Tuhan, Engkau berkata bahwa sekali aku memutuskan untuk mengikutiMu, Engkau akan berjalan selamanya bersamaku, tetapi aku juga memperhatikan, pada masa aku mengalami kesukaran dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kaki, aku sungguh tidak mengerti mengapa di saat-saat aku membutuhkanMu malah Engkau meninggalkan aku."

Tuhan menjawab:
"Anakku yang Kukasihi, aku mengasihimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. pada saat-saat pencobaan dan penderitaanmu, saat di mana engkau melihat hanya ada satu pasang jejak kaki, itulah saat di mana aku menggendong engkau.


Anakku Neneng dan Jajang, mungkin saat ini engkau belum mengerti akan pemeliharaan Tuhan padamu, tapi aku berdoa untuk kalian jangan pernah mengeluh dalam hidupmu serahkan semua bebanmu pada Tuhan, karena di saat kesukaran Tuhanlah yang berperang melawan masalahmu, ingatlah selalu janji Tuhan dalam Yesaya 41:10  "Jangan takut karena aku menyertai engkau, jangan bimbang sebab Aku inilah Allahmu; aku akan meneguhkan bahkan akan  menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.

Anakku, Neneng dan Jajang, 
 Ambillah waktu untuk berpikir, karena itulah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk membaca, karena itulah sumber hikmat.
Ambillah waktu untuk bermain, karena itulah rahasia untuk tetap muda.
Ambillah waktu untuk berdiam, karena itulah kesempatan untuk mencari Allah
Ambillah waktu untuk mengasihi karena itulah anugerah Allah yang terbesar.
Ambillah waktu untuk tertawa, karena itulah musik bagi jiwamu.
Ambillah waktu untuk bersahabat, karena itulah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk berdoa, karena itulah kekuatan terbesar di bumi ini.

Anakku Neneng dan Jajang,
Ingatlah selalu kata-kata bijak dari Salomo, yang tertulis dalam Amsal 3:5,6
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Harapanku sebagai ibumu,
biarlah engkau setia sampai akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar