DERLY PANGKEY

Senin, 29 April 2013

KHITAN

Kebiasaan di keluargaku, mengkhitan anak laki-laki pada waktu ia masih bayi. Karena Rehuel lahir di luar jadwal yang dokter tentukan, maka ia terpaksa dilahirkan di bidan dekat rumahku, dan bidan itu tidak berani mengkhitan anak bayi yang baru lahir. 

Waktu berjalan begitu cepat, hingga Rehuel berumur 5 tahun duduk di TK A. Satu kali dia bercerita: 
"Mama, si Nugi udah di sunat." katanya lirih.
"Bagus dong.  Kalau gitu kapan Uel di sunat?" kataku
"Ga mau ah. aku takut ma." katanya.
"Gimana kalau sampe bu guru periksa Uel belum di sunat?" tanyaku
Dengan nada serius sambil mengernyitkan alis dia berkata:
"Mama, bu guru itu hanya periksa kuku, periksa telinga dan periksa rambut.  Bu guru ga pernah periksa titit."
Waduh. . . . . aku jadi tertawa mendengar jawaban anakku.  Berarti aku harus cari alasan yang paling masuk akalnya agar ia mau dikhitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar